Rabu, 31 Desember 2014

Definisi Etika dan Moral

Etika   

Secara etimologi (asal kata) istilah etika berasal dari bahasa latineticiusdan dalam bahasa yunaniethicosatauethos”  yang berarti kebiasaan atau dalam bentuk jamaknya ta etha” yang berarti  adat istiadat.  

Etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik (Wursanto).
Menurut Keraf (1998) etika ada dua pengertian. Pertama, bahwa pengertian etika sama dengan pengertian moral yaitu sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalkan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang-ulang. Kedua, yang dimaksud etika adalah filsafat moral atau ilmu yang membahas dan mengkaji nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas dan etika dalam pengertian diatas.

Moral

Moral berasal dari kata mos (tunggal) dan mores (jamak) dalam bahasa latin yang artinya kebiasaan atau cara hidup. Menurut Wursanto (1987) yang dimaksud moral adalah  aturan kesusilaan yang meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan, dan tingkah laku yang baik.

Kata susila berasal dari bahasa sansekerta , su berarti lebih baik dan sila berarti dasar-dasar, prinsip-prinsip, atau peraturan-peraturan hidup. Jadi, susila berarti peraturan-peraturan hidup yang lebih baik.

Relevansi Etika Dalam Dunia Modern

Abad kedua puluh, optimisme, keyakinan, dan kepercayaan yang mendalam tentang masa depan dunia menguasai cara berpikir banyak orang berkembangnya cara berpikir tersebut  bahkan tumbuh persepsi bahwa kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi akan mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh umat manusia. Masyarakat dunia berpandangan bahwa akumulasi pangetahuan dan keterampilan dalam banyak bidang kehidupan akan diikuti oleh kenikmatan hidup. Pendidikan, ilmu pengetahuan, demokrasi, daya nalar manusia, waktu akan mengantarkan manusia pada dunia  baru dan lebih baik, tetapi ternyata ketidaktenangan tampak dimana-mana bahkan timbul ketakutan peradaban manusia akan mengalami kemunduran 
mengapa demikian?”

Beberapa faktor yang tampaknya turut berpengaruh adalah:
  1. Perubahan sosial yang terjadi dengan sangat cepat masyarakat desa menjadi masyarakat industrial yang mekanistik. gaya hidup yang diwarnai oleh komunalisme dan kebersamaan, menjadi masyarakat industri yang memiliki tingkat interpendensi  tinggi tetapi sekaligus sangat impersonal”, bahkan terlihat gejala melecehkan harkat dan martabat manusia.
  2. Dengan kekuatan pemusnah yang makin lama makin dahsyat merupakan produkilmu pengetahun dan teknologi. Satu pihak perang mengangkat, memperkuat nilai-nilai hidup tertentu seperti keberaniankesediaan berkorban demi kepentingan negaradan rasa persatuan dalam menghadapi ancaman yang datang dari luar. Akan tetapi di lain pihak, peperangan juga melahirkan norma-norma baru” yang membenarkan pola tindak tertentu yang sama sekali tidak dibenarkan-seperti membunuh, membenci, dll-.
  3. Umat manusia dengan segala dinamikanya ternyata telah membawa serta perubahan dalam falsafah hidup kemasyarakatan yang pada giliranya tantangan bagi keyakinan sosial yang sifatnya tradisional dengan segala konsekuensinya.
  4. Fenomena lain yang menarik untuk disimak ialah bahwa setelah perang dunia II berakhirumat manusia bangkit menentang penjajahan dalam segala bentuk dan manifestasinyaterutama dibenua asia dan afrika. Konsensus global bahwa penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi ini karena tidak sesuai dengan dan bahkan bertentangan dengan harkat dan martabat manusia.
  5. Siapapun akan mengakui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat pesat berpengaruh pada tata cara berperilaku, moralitas dan etika
  6. Terlihat kecenderungan kuat bagi manusia untuk berpikir secara praktis. Kecenderungan sering berakibat pada diabaikannya nilai-nilai moral dan etika
  7. Terlihat dengan jelas gejala yang menunjukan bahwa manusia memberikan interpretasi tentang kehidupan sedemikian rupa sehingga maknanya tidak mendorong penerapan norma - norma moral dan etika secara benar.
  8. Kebudayaan modern ternyata tidak menjadi perekat kuat dalam kehidupan sosial manusia. Fragmentasi sosial terjadi justru karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena perkembangan ilmu tersebut antara lain berakibat pada meningkatnya tuntutan untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang (sangat) spesialistik "desa global" (global village), umat manusia malahan tidak berhasil menumbuh suburkan saling pengertian dan tenggang rasa. Berkembangnya pandangan dan sikap individualistis, dan bukan yang komunikalistik, merupakan bukti kongkrit (Siagian, 1996)

Tiga Norma Umum

Etika membedakan norma kedalam dua macam, yaitu norma khusus dan norma umum. Norma khusus merupakan aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan, dan sebagainya. Adapun norma umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai tingkat tertentu boleh bersifat universal. 

Norma-norma umum ini ada tiga, yaitu: 
  1. Norma Sopan Santun
    Norma Sopan Santun atau yang juga disebut norma etiket, adalah norma yang mengatur pola dan perilaku seperti bertamu, makan dan minum, duduk, berpakaian, dan sebagainya. Menyangkut tata cara lahiriah dalam pergaulan sehari-hari. Norma ini tidak menentukan baik-buruknya seseorang sebagai manusia karena ia hanya menyangkut sikap dan perilaku lahiriah etika berbeda dengan etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tatakrama etiket lebih lahiriah sifatnya, misalnya soal menghadap dan berbicara dengan pimpinan, soal pergaulan antar karyawan wanita dan pria, dan semacamnya. Karena itu, etiket tidak bener-bener menentukan kualitas moral, yaitu baik-buruknya seseorang sebagai manusia dimana dia bekerja.
  2. Norma Hukum
    N
    orma
    Hukum yaitu norma yang dituntut keberlakuaannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik? Karena itu, ia mengikat semua anggota masyarakat tanpa terkecuali. Keberlakuan norma ini lebih tegas dan pasti karena ditunjang dan dijamin oleh hukuman atau sanksi bagi pelanggarnya. Berarti hukum itu sendiri harus baik, benar, dan adil sesuai dengan jiwa moral itu sendiri
  3. Norma Moral.Norma Moral yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma ini menyangkut aturan baik-buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia. Norma Moral dijadikan tolak ukur yang dipakai oleh masyarakat untuk menentukan baik-buruknya tindakan manusia sebagai anggota masyarakat atau sebagai orang yang menyandang jabatan atau profesi tertentu. Norma Moral meletakan dasar dan tolak ukur penilaian atas perilaku seseorang sebagai penghayatan hidupnya sebagai manusia bagitu juga  dalam kaitanya dengan profesi tertentu yang diembannya. Sikapnya melayani klien, pasien atau orang yang dilayani, sikapnya menanggapi keluhan, penderitaan kesulitan orang lain, sikapnya yang tidak diskriminatif dan sebaliknya memperlakukan semua orang sebagai manusia yang sama. (Keraf, 1998)

 Etika Deskriptif dan Etika Normatif

  1. Etika Deskriptif 
    Etika deskriptif yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola perilaku manusia dan apa yang dikejar manusia dalam hidup sebagai suatu yang bernilai. Etika deskriptiptif berbicara mengenai fakta apa adanya, yaitu mengenai nilai dan pola perilaku  manusia sebagai suatu fakta yang yang terkait denga situasi dan realitas kongkrit yang membudaya
  2. Etika Normatif,
    Etika Normatif
    yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimilki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia, dan apa tindakan yang seharusnya diambil untuk mencapai apa yang bernilai dalam hidup ini. Etika normatif berbicara mengenai norma-norma yang menuntun tingkah-laku manusia, untuk bertindak yang baik dan menghindari yang buruk.


0 comments:

Posting Komentar